advertisement
Beredar viral di media sosial, seorang guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Bekasi, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, dipecat pihak yayasan via chat Whatsapp dikarenakan beda pilihan dalam Pemilihan Walikota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat 2018.
Ridwan Kamil dan Robiatul Adawiyah
Diketahui guru itu bernama Robiatul Adawiyah (28).
Informasi itu diungkap oleh seorang warganet bernama Andriyanto Putra Valora yang mengaku sebagai suami dari guru tersebut.
Melalui media sosial, Andriyanto mengunggahscreenshot percakapan antara guru tersebut dengan pihak yayasan.
Dalam unggahannya tersebut, Andriyanto menuliskan keterangan yang menyebut jika istrinya tidak mau mengikuti arahan pihak yayasan untuk memilih pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu pada Pilgub Jawa Barat, dan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus Saady pada pemilihan wali kota (Piwalkot) Bekasi.
Andriyanto menyebut, istrinya lebih memilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum untuk Pilgub Jawa Barat. Sementara pada Piwalkot Bekasi dia menjatuhkan pilihan pada pasangan Rahmat Effendi-Tri Adhianto Tjahyono.
Alhasil, guru tersebut diberhentikan oleh pihak yayasan.
Berikut sejumlah fakta, mulai dari pemecatan via whatsapp kemudian menjadi viral hingga guru tersebut dijanjikan pekerjaan enak oleh Ridwan Kamil:
1. Update status.
Pada Rabu 27 Juni 2018, sekitar pukul 14.00 siang, update status via whatsapp stories tentang hasil quick count yang dimenangkan oleh pasangan Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
"Iya awalnya saya update status, soal pasangan calon yang menang. Dari situ pihak yayasan ada yang menanggapi dan terjadilah apa yang di group WA dan menjadi viral itu," ujar Robiatul Adawiyah (28) saat ditemui, Jumat (29/6).
2. Ucapan selamat.
Ada salah seorang guru memberikan selamat kepada Robiatul atas kemenangan Ridwan Kamil-Uu di group whatsapp yayasan.
Kemudian Robiatul menjawab 'Iya mi'. Beberapa menit kemudian pihak yayasan membalas 'kok bisa ya berbeda pilihan, padahal yayasan sudah jelas arahan dan pilihannya'
"Iya awalnya saya update status, soal pasangan calon yang menang. Dari situ pihak yayasan ada yang menanggapi dan terjadilah apa yang di group WA dan menjadi viral itu," ujar Robiatul.
3. Pemecatan via Whatsapp.
Usai perkatakan pihak yayasan 'kok bisa ya berbeda pilihan, padahal yayasan sudah jelas arahan dan pilihannya'
Dalam whatsapp itu, Robiatul mempertanyakan kenapa tidak boleh kalau memiliki pilihan yang berbeda. Ia juga mengungkapkan permintaan maaf karena beda pilihan.
"Maaf dengan sangat, pemilihan akan sangat mungkin berbeda pak ustadz, larena saya punya hati nurani dan penilaian tersendiri. Dan pemilu memiliki asas luber dan jurdil. Itu hak orang tanpa harus mengikuti pendapat siapapun," ucapnya dalam percakapam Whatsapp yang viral itu.
Berikut beberapa pesan Whatsapp yang viral tersebut.
4. Jadi viral.
Robiatul dan suaminya Andriyanto kaget atas sikap yayasan, hingga akhirnya suaminya mengupdate status mengungkapkan unek-unek yang dialami istrinya.
"Saya dan suami kaget. Ini kan Pilkada bebas kita mau pilih apa, karena pilihan itu soal hati nurani. Suami saya kesel aja jadi dia update status di Facebook nya, bisa jadi viral itu saya engga tau dan engga nyangka," ucapnya.
5. Pihak yayasan meminta maaf.
Setelah viral soal pemecatannya via whatsapp pihaknya yayasan pun mendatangi rumahnya di RT 01 RW 03 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Jumat (29/6) pagi.
Tadi pagi dari pihak yayasan sudah ada yang datang ke rumah saya, mereka sudah mengakui bahwa itu kelalaian dari mereka, mereka sudah minta maaf, mereka mengakui bahwa mereka salah, dan dari pihak kami pun dari keluarga besar saya, dari saya pribadi pun bebesar hati memaafkan hal tersebut.
Dan kita sudah islah kita sudah damai, dan saya berharap masalah ini tidak menimbulkan masalah yang baru. Kita sudah berdamai kita sudah baik-baik saja, kita berharap masalah ini tidak menimbulkan masalah baru," ujarnya.
6. Robiatul memutuskan tak ingin lagi mengajar di sekolah itu.
Ia mengaku enggan melanjutkan mengajar di sekolah tersebut. Meskipun memang tidak ada surat keputusan resmi soal dipecatkannya.
"Ya karena memang dari percakapan tersebut saya sudah dikeluarkan, walaupun memang dari pihak yayasan katanya tidak pernah mengeluarkan saya dan meminta saya untuk tetap mengajar di sekolah tersebut tapi saya pikir sebaiknya saya tidak disitu agi, sebaiknya mencari yang lain saja," ujarnya.
7. Ditawari pekerjaan enak oleh Ridwan Kamil yang diunggahnya melaluu akun instagramnya.
@ridwankamil: Ibu Rabiatul Adawiyah, warga Jati Asih Bekasi, saya menghaturkan terima kasih karena hati nurani dan jari ibu sudah memilih saya kemarin.
Tanpa diduga Konsekuensinya ternyata ibu diberhentikan oleh sekolah tempat ibu mengajar hanya dengan via WA, hanya karena beda coblosan dengan arahan sekolah. Sabaaar ya bu. Di Setiap cobaan hidup, selalu hadir juga pertolongan Allah.
Di setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Ibu juga orang baik karena sudah memaafkan mereka yang melanggar hak asasi ibu.
Ahlak Ibu lah yang akan selalu kami jadikan contoh dan teladan.
Insya Allah nanti saya sepenuh hati bantu untuk mencarikan ibu pekerjaan di tempat yang ibu nyaman lahir batin. Hatur nuhun pisan untuk pengorbanannya.
Cerita Ibu ini tidak akan pernah saya lupakan.
Dan menjadi penyemangat agar saya selalu amanah dan menjaga kepercayaan mereka yang berkorban untuk keyakinannya menitipkan mimpinya kepada saya. Hatur Nuhun.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Deretan Fakta Guru SD di Bekasi yang Dipecat Sekolah karena Coblos Ridwan Kamil, http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/06/30/deretan-fakta-guru-sd-di-bekasi-yang-dipecat-sekolah-karena-coblos-ridwan-kamil?page=all.
Editor: Fajar Anjungroso
advertisement
Posting Komentar