HEADLINES

Angin Nitrogen Dicampur Angin Biasa Dapat Membuat Ban Meledak, Benarkah?

advertisement

Bahaya mencampur angin biasa dengan nitrogen sering dianggap bisa membuat ban meledak, akibat proses pemuaian udara di dalam ban tidak stabil. Serta suhu yang meningkat di dalam ban juga menjadi salah satu pemahaman indikasi meledaknya suatu ban.

Menurut Aries Abdullah, business support manager PT Gajah Tunggal, mencampur angin biasa dengan nitrogen pada ban dasarnya tidak berbahaya dan menyebabkan meledaknya ban yang diakibatkan proses pemuaian bercampurnya antara angin biasa dengan nitrogen. "Seperti diketahui antara angin biasa dengan nitrogen hanya membedakan besar kecilnya molekul saja. Jika komposisi nitrogen lebih banyak sekitar 90 dibanding angin biasa hal tersebut tidak berbahaya," jelas Aries.

Ia menambahkan, meski diketahui kelebihan penggunaan nitrogen yang memiliki molekul lebih besar berdampak pada proses pemuaian yang lebih rendah dibanding penggunaan angin biasa.

Selain itu perlu diperhatikan anjuran pengisian angin yang sesuai standar produsen mobil maupun ban. "Ikuti anjuran standar pengisian tekanan angin pada ban yang telah ditentukan pabrikan mobil atau ban. dan yang terpenting cek terlebih dahulu kondisi ban sebelum digunakan melakukan perjalanan jauh," pungkasnya.


Hal senada disampaikan Bambang Setyono, General Manager bengkel Nawilis. Ia menambahkan, nitrogen yang sudah tercampur dengan angin biasa, bukan lagi nitrogen murni. "Kalau mau isi nitrogen lagi, ban harus dikempiskan dan divakum. Atau dibilas (diisi angin nitrogen lalu dikeluarkan lagi sampai bersih)," katanya.
"Sebenarnya angin nitrogen hampir sama dengan udara biasa di sekitar kita. Udara di sekitar kita kan terdiri dari 70% nitrogen, 20% oksigen dan 10% gas lain," jelas Bambang.

Pembentukan angin nitrogen murni setelah melalui proses penyaringan. Uap air dan oksigennya dihilangkan. Uap air yang ada pada angin biasa dapat menyebabkan pelapukan pelek.

"Oksigen bisa merusak anyaman baja di ban yang menyebabkan oksidasi, sehingga baja jadi karatan. Ini akan menimbulkan ban cepat benjol," tutur Bambang.

Nitrogen yang mempunyai sifat dingin, molekulnya lebih besar dari oksigen sehingga sulit untuk menembus pori-pori di ban. Ini membuat ban jadi tahan lama atau awet. Selain itu, "Jika pakai nitrogen, udara di dalam ban susah memuai alias lebih stabil," imbuh Yopi.

Keduanya kompak menyarankan lebih baik ban kendaraan diisi angin nitrogen. Hanya memang, jika dalam kondisi darurat dan ban isi nitrogen dicampur angin biasa, khasiat yang dimiliki angin nitrogen hilang.

Jadi, jangan ragu isi angin ban dengan nitrogen. Banyak manfaatnya.



advertisement

Posting Komentar

 
Copyright © 2017 VEJWAN. All right reserved.