advertisement
Institut Pertanian Bogor (IPB) membuka jalur khusus penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2017-2018 melalui jalur Prestasi Internasional dan Nasional atau PIN untuk calon mahasiswa penghafal atau Hafiz Al Quran. "Secara khusus IPB menerima Hafiz Alquran melalui jalur seleksi PIN," kata Wakil Rektor IPB bidang Akademik Prof Yonny Koesmaryono, di Bogor, Rabu, 26 April 2017.
Yonny menjelaskan, ada beberapa jalur seleksi untuk masuk IPB mulai dari SBMPTN, SNMPTN, dan seleksi mandiri yang terdiri dari bibit unggul daerah (BUD), prestasi internasional dan nasional (PIN), ujian talenta masuk IPB (UTMI). Total daya tampung IPB sebanyak 3.400 mahasiswa baru, masing-masing jalur seleksi memiliki kuotanya masing-masing.
"Kuota terbesar untuk jalur SNMPTN yakni 50 sampai 60 persen, 30 persen untuk SBMPTN dan sisanya untuk seleksi mandiri," katanya.
Ia menyebutkan, sampai dengan saat ini jumlah pendaftaran SNMPTN ke IPB mencapai 16.193 pelamar. Yang diterima dari jalur tersebut sekitar 50 sampai 60 persen dari daya tampung IPB. Untuk jalur SBMPTN, IPB menetapkan kuota sebesar 30 persen dari daya tampungnya.
Untuk jalur PIN Hafiz Al Quran, calon pendaftar harus mengikuti prosedur penerimaan mahasiswa baru yang berlaku di IPB. Bagi calon mahasiswa yang halaf 30 juz akan diapresiasi dengan nilai tambahan setara prestasi olimpiade tingkat internasional.
"Sedangkan untuk yang hafal minimal 15 juz sampai 29 juz akan diapresiasi setara prestasi olimpiade tingkat nasional," katanya.
Menurut Yonny, calon mahasiswa yang melamar masuk IPB melalui jalur khusus tersebut harus menunjukkan bukti yang sah sebagai Hafiz Al Quran dari lembaga terpercaya dan bersedia diverifikasi hafalannya.
Untuk jalur PIN Hafiz Al Quran, calon pendaftar harus mengikuti prosedur penerimaan mahasiswa baru yang berlaku di IPB. Bagi calon mahasiswa yang halaf 30 juz akan diapresiasi dengan nilai tambahan setara prestasi olimpiade tingkat internasional.
"Sedangkan untuk yang hafal minimal 15 juz sampai 29 juz akan diapresiasi setara prestasi olimpiade tingkat nasional," katanya.
Menurut Yonny, calon mahasiswa yang melamar masuk IPB melalui jalur khusus tersebut harus menunjukkan bukti yang sah sebagai Hafiz Al Quran dari lembaga terpercaya dan bersedia diverifikasi hafalannya.
Di Jawa Tengah, sejumlah perguruan tinggi negeri juga mengapresiasi para penghafal Al Quran dalam penerimaan mahasiswa baru lewat jalur prestasi khusus. "Dalam jalur mandiri, kami punya program bagi mahasiswa yang memiliki prestasi khusus, seperti hafiz atau penghafal Al Quran," kata Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman di Semarang, Rabu, 26 April 2017
Meskipun nilai akademisnya kurang, kata Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes itu, penghafal Al Quran akan dipertimbangkan dalam prestasi yang diraihnya untuk masuk ke PTN tersebut.
Bahkan, kata dia, tidak harus hafiz yang menghafal 30 juz dalam Al Quran, tetapi jika ada calon mahasiswa yang bisa menghafal banyak juz juga tetap akan diakomodasi sebagai prestasi khusus. "Tidak hanya dari Islam. Kalau memang ada (calon pendaftar, red.) dari agama lain, misalnya Kristen yang memiliki prestasi khusus, antara lain menghafal Injil juga diakomodasi," katanya.
Setelah diterima, Fathur mengatakan berbagai kemudahan juga diberikan, di antaranya dalam pembayaran uang kuliah yang dikategorikan dalam uang kuliah tunggal (UKT) mulai Rp0-500 ribu per semester.
Demikian halnya dengan Undip. Rektor Undip Prof Yos Johan Utama mengakui ada prestasi khusus calon mahasiswa yang harus diakomodasi PTN, seperti dalam bidang keagamaan dan keolahragaan. "Kepandaian khusus ini kan tidak diakomodir dalam SBMPTN, makanya kami akomodir lewat jalur mandiri, seperti hafiz," kata Guru Besar Fakultas Hukum Undip itu.
Tidak hanya hafiz, kata mantan Dekan FH Undip tersebut, calon mahasiswa dari agama-agama yang lain juga akan diakomodasi oleh Undip jika memiliki prestasi atau keahlian khusus. "Dulu pernah ada calon mahasiswa yang dari agama lain, pintar sekali main piano. Bahkan, dia pernah juara nasional piano. Kami akomodasi dalam jalur prestasi khusus," katanya.
Bisa juga, kata Yos, calon mahasiswa yang pernah menjuarai ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, atau "event" yang lebih tinggi yang akan diakomodasi lewat prestasi khusus yang dimilikinya.
Meskipun nilai akademisnya kurang, kata Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes itu, penghafal Al Quran akan dipertimbangkan dalam prestasi yang diraihnya untuk masuk ke PTN tersebut.
Bahkan, kata dia, tidak harus hafiz yang menghafal 30 juz dalam Al Quran, tetapi jika ada calon mahasiswa yang bisa menghafal banyak juz juga tetap akan diakomodasi sebagai prestasi khusus. "Tidak hanya dari Islam. Kalau memang ada (calon pendaftar, red.) dari agama lain, misalnya Kristen yang memiliki prestasi khusus, antara lain menghafal Injil juga diakomodasi," katanya.
Setelah diterima, Fathur mengatakan berbagai kemudahan juga diberikan, di antaranya dalam pembayaran uang kuliah yang dikategorikan dalam uang kuliah tunggal (UKT) mulai Rp0-500 ribu per semester.
Demikian halnya dengan Undip. Rektor Undip Prof Yos Johan Utama mengakui ada prestasi khusus calon mahasiswa yang harus diakomodasi PTN, seperti dalam bidang keagamaan dan keolahragaan. "Kepandaian khusus ini kan tidak diakomodir dalam SBMPTN, makanya kami akomodir lewat jalur mandiri, seperti hafiz," kata Guru Besar Fakultas Hukum Undip itu.
Tidak hanya hafiz, kata mantan Dekan FH Undip tersebut, calon mahasiswa dari agama-agama yang lain juga akan diakomodasi oleh Undip jika memiliki prestasi atau keahlian khusus. "Dulu pernah ada calon mahasiswa yang dari agama lain, pintar sekali main piano. Bahkan, dia pernah juara nasional piano. Kami akomodasi dalam jalur prestasi khusus," katanya.
Bisa juga, kata Yos, calon mahasiswa yang pernah menjuarai ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, atau "event" yang lebih tinggi yang akan diakomodasi lewat prestasi khusus yang dimilikinya.
Sumber: ANTARA
advertisement